Dorebara yakni Pak Wahab yang berprofesi sebagai petani “dengan kenaikan BBM yang kurang dari sebulan kini harga Sembako naik rata-rata 20%, ditambah dengan menjelang bulan suci Ramadhan kini harga bertambah naik rata-rata 20% yang kini menjadi 40% dari harga awal” jelasnya
Tetapi dengan kabar buruk yang dialami masyarakat hanya menjadi permainan bagi para pedagang, karena mereka pedagang hanya menarik keuntungan dengan alaasan yang jelas namun merugikan para pembeli. Dengan alas an BBM yang sudah diatur oleh para penegak Hokum mereka seenaknya mematok harga pasar, serta dengan memasuki bulan Ramadhan justru mereka lebih senang untuk menentukan harga dengan gesit namun menyakitkan.
Jika kita lihat sisilain yang bermain dalam haarga yakni pemerintahan, ternyata mereka kurang ndalam mengatur. Melainkan pedagang sendirilah yang memainkannya daan pemerintah hanya menunggu proses, dan merencanakan dan banyak lagi rencana yang mereka buat namun belum juga membuahkan hasil untuk mensejahterakan masyarakatnya.
Seperti yang dijelaskan oleh salah satu pedagang sembako yang berjualan pasar bawah Dompu yang berinisial “S” bahwa jika mereka tidak pintar memainkan harga dikesmpatan yang bagus seperti sekarang ini maka untung yang mereka dapatkan justru sedikit. Maka sebelum ada daftar harga yang sah yang diturunkan oleh pemerintah, maka permainan harga dibuat sendiri. Karena pembeli juga sangat membutuhkannya, dan otomatis mereka akan membeli dengan harga yang ditentukan.
Sebaiknya sebelum semua harga pasaran menjadi mimpi buruk bagi masyarakat, maka pemerintah harus lebih gesit mencari cara untuk mengstabilkannya, dan jangan kebanyakan rencana yang justru memakan waktu dan kesempatan.
Minggu, 07 Juli 2013
Harga Sembako Kian Menyiksa
Sembako…! Sembako merupakan kebutuhan keseharian yang perlu dipenuhi oleh semua lapisan masyarakat yang mendunia. Dan kita mengetahui sudah lama sekali. Dengan sembako kita dapat memenuhi apa yang kita butuhkan untuk melanjutkan hidup keseharian.
Banyak kendala dengan sembako yang sekarang ini, diakhir bulan juni kemarin pemerintah sudah meningkatkan harga BBM yang justru mempengahruhi harga pasaran serta sembako, tidak hanya BBM yang membuat harga kian melunjak, ditambah dengan bulan Ramadhan kini harga sembako kian melunjak. Inilah yang menjadi firus yang memberatkan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sembako mereka masing-masing.
Namun beda lagi dengan alas an para pedagang yang justru menarik kesempatan dikala penderitaan para pembeli yang berharap bisa saling terpenuhi apa yang akan menjadi kebutuhan mereka. Seperti yang dikeluhkan oleh satu keluarga yang beralamatkan Desa Dorebara
Langganan:
Postingan
(
Atom
)