Rabu, 23 Januari 2013

Pintar – pintar Sok Tahu…


Cerita dibalik fakta banjir Jakarta, saya jadi teringat akan tetangga saya yang kini melibatkan namanya dalam cerita ini, jadi mohon maaf apabila sedikit memnyinggung perasaan para pembaca, namun saya mencobah untuk melatih diri saya pribadi dan bukan mengajarkan anda tentang kejujuran.

Jakarta, sekrang sudah sebagia besar daerah yang sejak dahulu merupakan ibu kota Indonesia, kini sedang dilanda musibah yang berat dan berkepanjangan, musibah ini tidak lain adalah banjir yang menjadi problem musiman Jakarta sendiri.

Dari fakta sejarah abadi Jakarta, sejak jaman jajahan jauh sebelum merdeka, Jakarta sudah lekat dengan banjir tersebut, namun belum ada satupun pemimpin yang mampu menjawabnya. Dengan era tahun dua ribuan sekarang ini, timbulah pemikiran yang meningkatkan kepercayaan diri ompu Seno untuk angkat bicara memberikan masukan untuk pencegahan banjir.
 Tepat diatas barugak saat ngerumpi bareng bersama sahabat - sahabatnya, ompu seno spontan melantangkan suara dan berkata, “andai saja saya mau dipercayai oleh para pejabat ibukota dan Negara, saya tahu bagaimana menaggulangi banjir ibu kota dengan Istan” seolah ia lebih paham dengan konsep banjir yang selalu diberitakan oleh ratusan bahkan ribuan media.

Tentunya ucapan ompu Seno mendapatkan respon positif dari sahabat-sahabatnya terutama Hima Jembo yang menjadi teman segubuk dengan nya, “memangnya kamu tahu bagaimana mencegahnya dan mengatasi banjir Sen?” tanya Hami jembo penuh penasaran!
Ompu Seno pun menjawab dengan penuh keseriusan yang melewati batas keraguan “ Lah… yang pasti saya sudah tahu, jangan atasi sungai, sampah, masyarakat, dan lainnya yang nantinya akan banyak membuang anggaran, tapi kita harus hadapi banjirnya karena itulah penyebabnya”
Singkat cerita Ompu senopun dikirim ke Jakarta untuk mengatasi banjir oleh pejabat daerah setempat karena mereka  yakin dengan ucapan ompu Seno yang disampaikan oleh ori yang sebelumnya mendengarkan pembicaraan Ompuseno beserta temannya di barugak.

Sesampainya dilokasi pusat banjir,  ompu Seno berdiri dengan sejuta ide yang hampa dan berbisik tepat di banjirnya, “ Hey banjir! ngapain kamu kejakarta, bukannya dibandung dan di puncak beserta bogor lebih bagus, tentran dan nyaman! Taugak kalau kamu kejakarta nanti kamu akan dimakan oleh para pelaku KKN, kamu juga akan diancam penjara karena sudah berani membawa harta mereka! Taugak Jir, jangankan membawa harta banyak sandal sebelah kamu akan di hokum 2 tahun penjara. Lagian kamu miskin, coba kamu jadi pejabat kan enak ambil berapapun kamu hanya bisa membanjiri doang”
Namun taklama, ternyata bisikan ompu Seno pun membuat perubahan terhadap banjir, karena ompu Seno diseret Banjir dan menuju pust perkotaan, dan iapun mendapati sebuah tulisan dari pihak KPK, namun ia tidak tahu yang tercamtum “BANTULAH KAMI MEMBERANTAS KKN” ompu senopun tersenyum diatas rakit dan berkata “ tau aja lu Jir”

Kamis, 17 Januari 2013

Jakarta Jangan Jadikan Contoh Untuk Dompu

Sampah pemicu utama penyebab Banjir

Km. Sanggicu. Jakarta, merupakan ibu kota negara Indonesia yang nerupakan pusatnya suatu kemajuan dan perubahan, dan merupakan contoh pembangunan dan pendidikan dan mampu membaerikan dampak yang positif untuk daerah dan sebagian besar kota lainnya, namun kini nama Jakarta dianggap penyakit dengan masalah turun temurun yang tak kunjung hilang yakni banjir.

Sudah hampir dua pekan  ini, sejak awal januari tahun 2013sampai pertengahan bulan ini, banjior menjadi bahan pembicaraan masyarakat ibu kota kita, dengan masalah ini, ternyata pemerintah pusat belum bisa menjawab dan menemukan cara untuk mencegahnya yang sejak tahun kompeni.

Dengan banyak hal pemicu bencana yang menghadang ibu kota yang disampaikan oleh sejarawan dan tim ahli peneliti, yakni pemicu utamanya adalah perubahan tatakota serta penebangan pohon yang dilakukan tepatnya di bogor dan puncak yang merupakan sumber utama arus sungai ciliwung, namun mereka tidak terlalu memperhatikan yang terbayata pemicu utamanya adalah sampah yang menghambat arus air di drainase serta arus sungai.

Kabar yang dimuat di  berbagai media baik itu televisi maupun cetak, banjir dan Jakarta adalah kabar terhangat, maka apa yang harus dipelajari dengan daerah ibukota oleh pemerintah Dompu?

Pelajarannya adalah, pemerintah harus pandai memilih dan menmperkirakan proyek serta pembangunan untuk Dompu, serta masyarakat juga ikut menyadari betapa buruknya sampah jika menghambat saluran drainase serta sungai.

Akhir-akhir ini, beberapa kelurahan dan desa yang berada diDompu sempat direndam oleh banjir, maka dengan ini, pemerintah harus lebih serius menangani dan memprsiapkan diri untuk mencegah terjadinya banjir susulan yang ada diDompu, karena jangan sampai Dompu naik daun karena banjir seperti ibu Kpota Negara yakni Jakarta.

Dan mulai sekarang pemerintah dan masyarakat harus mulai memperdulikan lingkungan dengan menerapkan sesuatu pekerjaan kecil yakni dengan mebuang sampah pada tempatnya.

Banyak warga masyarakat yang merasa ngeri dengan kondisi Jakarta, seperti yang jelaskan oleh bapak H. Umar yang merupakan tokoh Agama dan masyarakat bahwa “ dengan banjir yang tidak terlalu besar kemarin kami sudah ngeri, apalagi jika kami harus kebanjiran dan disuruh untuk mengungsi, pokoknya jangan sampailah semoga pemerintah sudah memikirkan dan mempersiapkan diri sejak awal” ujarnaya kamis (17/01) kemarin.

Maka sekarang kita harus belajar degan memandang ibu kota, dan berpikir jangan sampai Dompu disamakan sialnya dengan Jakarta. (AZ)

Kamis, 10 Januari 2013

Kami Beli Dan Mendapatkan Dengan Tulisan

Gb. Saat menerima hadiah yang
diserahkan oleh bapak Fairuz Kabid
BPIP Propinsi NTB

Setelah bergabung lebih dari 4 tahun ini, sudah banyak yang bisa kami banggakan dengan Kampung Media yang merupakan program terobosan Pemerintah Propinsi NTB.

Program kampung media yang berdiri sejak tahun 2008 silam, kini sudah cukup dikenak oleh sebagian besar lapisan masyarakt NTB, karena komunitas ini mebuat jaringan antara kecamatan yang sekarang jumlahnya sudah 50 komunitas di yang diantaranya masing-masing ima komunitas di tiap kabupaten / kota yang ada di NTB.

Sanggicu merupakan salah satu komunitas yang berdiri sejak tan 2009 silam. Dengan kesuksesannya, KM Sanggicu mampu membuktikan bahwa dengan semangat dan gigih kami membuktikan bahwa Sanggicu yang terbaik, ini dibuktikan saat pengumuman yang dibacaakan pada malam penganugrahan Kampung Media Award 2012 lalu.

Dengan ini sanggicu yang merupakan komunitas kampung media kecamatan Dompu merasa ingin lebih baik lagi dengan merapatkan dan menyatukan pendapat dan kekompakannya. Dengan penganugrahan yang diberikn oleh Gubernur NTB senilai Rp. 7.500.000, Sanggicu menerimanya dalama bentuk 1 unit Laptop serta 1 Unit camera mini, dengan ini kampung medi Sanggicu  merasa lebih bangga karena mampu membeli fasilitas dengan karya tulisan dan semangat kerja kerasnya dalam menyebarkan informasi .

Pada pekan ini, Sanggicu Dompu menerima paket Internet, yakni PLIK Centra Produktif pada hari Rabu (09/09/2013) kemarin, yang merupakan program meningkatkan fasilitas berinternet yang diserahkan oleh Dishubkominfo Propinsi NTB yang bekerja sama dengan PT. Whira Eka Bhakti (PT. WEB), dengan modal tulisan Sanggicu mampu menjadikan contoh untuk komunitas yang lainnya yang ada Di Kabupaten Dompu.

Seperti yang dijelaskan oleh Abdul Azis yang merupakan Admin Sanggicu bahwa akan meningkatkan lagi kerja dan kekompakan tim untuk KM kecamatan Dompu “saya sendiri selaku Admin ingin meningkatkan dan memperkuat lagi, dengan apa yang telah dicapai sekarang untuk kedepannya, semoga ini bahan pelajaran bagi kita unntuk lebih giat lagi dan mempertahankan kerja kita di Sanggicu Dompu dan untuk Kabupaten Dompu khususnya, dan saya mengajak teman-teman dompu agar meningkatkan tulisan dan kreatifitasnya agar menjadikan Komunitas Kabupaten Dompu yang lebih baik untuk tahun 2014 ini, dan lebih menyatukan kekompakannya” jelasnya disela-sela kerjanya.

Tak lupa pula komunitas Kampung media Sanggicu dan komunitas lainnya yang menerima PLIK SP mengucapkan banyak terima kasih kepada Kampung Media Propinsi, Pem Prof, dan Dishubkominfo Propinsi NTB. (*Az)

Senin, 07 Januari 2013

Hujan LEbih Awal, Aktifitas Sekolah Lumpuh Total

gb. Hujan

KM. Sanggicu, pendidikan sangat perlu kita perjuangkan, seperti yang dianjurkan UUD 1945 yakni mencerdaskan bangsa, dengan demikian pemerintah pusat mewajibkan pendidikan gratisyang dinamakan dengan wajar “wajib belajar 09 tahun.

Semua kabupaten/kota dan banyak pelosok menerima dengan baik program pemerintah yang berjalan sejak lama ini, namun kini saat memasuki musim hujan, kebanyakn aktifitas pendidikan yang lumpuh total.
Seperti yang dilaporkan oleh saudara Iwan (tim), menyatakan bahwa dari hasil survey yang ia lakukan bahwa banyak sekolah yang libur dan sudah dua hari ini terhenti, seperti beberapa sekolah dasar sampai sekolah tingkat atas.
“dari kemarin banyak sekolah yang mengambil langkah untuk meliburkan ini yang dikarenakan siswa tidak hadir sejak dua hari terakhir yakni Selasa(07/01) kemarin dan Rabu (08/01) pagi tadi.”

Menurut kebanyakan para siswa menyatakan bahwa mereka mengambil libur akibat hujan mengguyur sejak pagi, bahkan hujan turun sejak dini hari sampai pagi. Serta adapun tanggapan dari beberapa guru juga bahwa “sudah kami berikan informasi kepada siswa dan guru bahwa selama hari kerja tidak libur, maka jangan meliburkan diri bahkan saat hujan pun harus mengisi waktunya”. Ujar pak herry GTT disalah satu sekolah di Kaab Dompu.

Seperti yang terukir dalam pepatah lama sedia paying sebelum hujan, maka ini sungguh sangat apabila kita sama-sama menerapkannya, namun karena belum ada ketegasan dari pihak terkait, menakibatkan semuanya berakibat runyem untuk pendidikan. Maka sipakah yang bertanggung jawab ataas amanat yang menyatakan mencerdaskan bangsa, dan apakah ketika hujan mengguyur tiap hari maka akan meliburkannya selama itu?
Harapannya jangan sampai menyianyiakan waktu dan kesempatan, serta dari pihak terkait, seperti dinas Pendidikan dan masing-masing sekolah agar mempertegas dan tetap mengawasi untuk melancarkan pendidikan yang ada. (*az &iw

Jumat, 04 Januari 2013

Pengundang Resmi Banjir.

banjir beserta sampah

Ketika memasuki musim hujan, tidak heran jika hujan indentiknya dengan banjir, hujan untuk tahun sekarang ini sangat sering terjadinya banjir ini sudah banyak dirasakan oleh sebagian banyak warga masyarakat yang ada di Dompu khususnya.

Awal memasuki tahun 2013, yang sekarang terhitung hampir sepekan penuh, Dompu setiap harinya terus dilanda hujan,  baik hujan lebat, maupun gerimis namun berkepanjangan. Seperti catatan awal memasuki tahun 2013 kemarin yang tepatnya selasa (01/01/2013) hujan melanda disebagian besar kabupaten Dompu sejak pukul 10:00 sampai pukul 19:00 waktu setempat.

Dengan kejadian hujan gerimis berkepanjangan banyak yang mempprediksi memasuki awal tahun yang baik, namun kenyataanya hujan tersebut berlanjut dengan banjir ringan serta hujan lanjutan dihari keberikutnya, yang sekarang sudah memasuki hari kelima awal bulan January 2013.

Bukanlah hujannya yang penyebab pengundang banjir yang utama, melainkan mari kita lihat apa yang telah kita lakukan terhadap alam. Seperti bencana yang terjadi dimuka bumi adalah ulah tangan manusia, jadi mari kita ingat sama-sama kesalahan apa yan telah kita perbuat. Kita kita kupas kembali saat musim kemarau ditahun 2012 kemarin bahwa, banyak hutan yang gundul akan kebutuhan masing-masing kelompok orang, seperti membuka lahan baru dan lain sebagainya. Dan kita lihat untuk ulah kita di perkampungan dan skitar rumah, kita sengaja untuk membuang sampah yang memang bukan pada tempatnya.

Pemerintah Dompu sebelumnya sudah memberikan larangan dan pemberitahuan untuk membuang sampah pada tempatnya yang ditulis dipapan pengumuman, spanduk serta papan reklame, di sekolah di rumah sakit dan tempat umum lainnya, bahkan mereka juga telah menyediakan wadah untuk sampah yang dengan berbagai macam ukuran, dengan menggunakan alat gerak seperti mobil bak serta kendaraan beroda dua.  Namun masih juga terlihat setiap ada banjir, tetap juga masih terlihat ada sampah.

Untuk faktanya yang terlihat, sudah ada larangan untuk menjaga kelestarian sungai dengan himbauan “jangan buang sampai di sungai” namun kebanyakan orang tetap membuangnya, bahkan dilarang untuk sungai ada yang membuang dikali, bahkat digot ataupun drainase. Andai saja sampah dibuang pada tempatnya, dan kesadaran masing-masing indifidu tumbuh, maka tidak ada ceritanya air meluap disungai maupun kali yang mengakibatkan banjir. Namun inilah yang sedang terjadi. Dompu akan berperang dengan kemacetan yang diakibatkan oleh banjir, rumah warga terendam dan perabotan terseret.

Andaikan pemerintah Dompu kembali turun untuk menghimbau dan mengisyaratkan lagi, bahwa betapa buruknya banjir dan indahnya lingkungan tanpa sampah agar membuang sampah pada tempatnya, dan cintai dan rawatlah lingkungan hutan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat. Maka secara otomatis, banjir akan terselesaikan dan hutan kita kita akan aman. Karena kalau bukan sekarang kapan lagi, lebih baik mencegah dari pada mengobati. (*Az

Selasa, 01 Januari 2013

Tahun Baru 2013 Ikut Dimeriahkan Oleh Hujan


Semarak tahun baru untuk 2013 ini mengesankan kehebohan yang amat sangat. Mengapa demikian, karena banyak masyarakat Dompu yang antusias dan tidak sabaran untuk memeriahkannya, dari jauh hari mereka mempersiapkan diri dengan melengkapi kebutuhan serta perlengkapan untuk memeriahkannya, seperti terompet, kembang api, marcun dan masih banyak lagi.

Penyambutan tahun baru kebanyakan masyarakat dompu memeriahkannya beserta keluarga serta sanak saudara di tempat-tempat keraayan kota Dompu, maupun di pantai lakey, namun sejak dua hari sebelum tahun  baru, kebanyakan mereka merayakannya diluar daerah serta ada juga yang berkemah di pinggiran pantai serta Hutan.

Usaha yang cukup banyak mengorbankan namun sangat sia-sia, karena sejak semalam 31/12/2012 sekitar pukul 21:00 hujan mulai membahasahi bumi yang kerap disebut Nggahi rawi pahu. Hujan mengguyur sebagian besar kota dan sebagian besar  daerah yang ada di Kabupaten Dompu. Hujan pula kini ikut memeriahkan  sejak pagi pukul 10:00 wita tepat pada tanggal 01/01/2013 sampai sore. Banyak warga yang merasa sangat dikecewakan atas kejadian yang merupakan rahmat Yang Kuasa ini.

Tidak sedikit siswa yang liburan untuk menyambut tahun baru merasa sedikit kecewa seperti yang diujar oleh Muh. Fir Daus (17) siswa kelas 1 TPM (SMK N 1 Woja), Karena alasannya mereka hanya bisa memeriahkan tahun baru hanya dirumah, karena biasanya memriahkan tahun bertamasya di pantai atau di tempat wisata lainnya.
“bisanya tahun baru begini kami berwisata di pantai kalo gak hanya sekedar jalan-jalan bersama teman-teman dan saudara, namun karena memang cuaca tidak bersahabat kami hanya memeriahkannya dirumah dengan seribu kekecewaan tidak bisa memeriahkannya diluar” ujarnya setengah cemberut.

Namun ada baiknya juga ulah alam seperti hujan ini, dengan dimeriahkan oleh hujan untuk tahun baru 2013 ini, karena banyak warga yang hanya memeriahkannya dirumah dan angka kecelakaan yang biasanya akan terjadi kini terhindari, serta sedikitnya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah sisa terompet maupun petasan. (*Az