Selasa, 04 Maret 2014

Kedubes Kanda Kunjungi Guru Ngaji, dan LSM LenSA NTB Sebagai Pemerhati Sosial Budaya Dompu

KM. Sanggicu: Melihat kondusi yang sebenarnya tetntang tanah air mungkin kita sebagai masyarakat merasa seperti biasa dengan kemajuan dan perubahan yang terjadi dilingkungan, namun lain halnya dengan orang lain yang ingin sekali mengetahui perubahan apa saja dan apa yang kita miliki di linkugan kita.


Seperti kunjungan kedubes Kanada Selasa 04 Maret 2014 yang bertempatkan dikabupaten Dompu, kunjungan Kedubes tersebut ingin mengetahiu dan mengerti lebih dalam persoalan dan keinginan yang ada diwilayah Indonesia salah satu contohnya Dompu seperti yang disampaikannya Oleh Dana Kedubes Kanada dengan menggunakan bahasa indonesia kaku

"Kami selama ini berkunjung di Indonesia hanya melihat Jakarta-jakarta, DKI dan DKI, tapi kami sekarang ingin melihat langsung dengan mata kepala kami sendiri seberapa jauh dan seberapa dalam soal Politik, keamanan, Ekonomi dan perkembangan lai yang ada diwilayah lain di Indonesia." Ujar nya.

Tambahnya saat menceritakan lebih jauh tentang persoalan keagaamaan dan kehidupan sosial kemasyarakatan Dompu seperti Agama dan dan Budaya " Dompu merupakan bagian keci Indonesia. namu jika dibandingkan dengan Kanada, Dompu jauh lebih besar jika dilihat dari segi keagamaan dan sosial serta ekonomi"

Setelah mendapatkan sedikit Informasi, Syafruddin yang dipercayai sebagai Senior Officer LenSA mengarahkan Kedubes untuk bertemu langsung degan Guru Ngaji untuk lebih jauh mengetahu perkembangan Islam di Dompu.

Saat dikunjungi pak Ibenk salah satu guru ngaji yang masih Aktif yang beralamatkan desa Mangge Asi Dompu, Kedubes kanada menanyakan seberapa jauh pengaruh pendidikan Islam yang diajarlan lewat guru Ngaji dengan pendidikan islam di Sekolah.
Pendapat pak Ibenk yang merupakan sebagai Guru disalah satu sekolah, pengaruh pendidikan Islam pada sekolah dan di guru ngaji lebih berpengaruh di gurungaji, jelas Pak Ibenk

"Disekolah hanya mendidik murid untuk selalu menuntut ilmu dan pintar, pelajaran agama juga hanya mengajarkan teori dan pengetahuan standar. berbeda dengan pelajaran yang didapat diguru ngaji, disini murid diajarkan tidak hanya kehidupan melainkan diajarkan secara spiritual. dan pelajaran agama juga lebih inti, seperti pelajaran membaca Al-Qur'an, mengetahui hadist, tatacara Solat dan berprilaku di lingkup masyarakat luas. yang memang jauh dengan pelajaran di tingkat sekolah." jelas pak Ibenk
setelah lama berdiskusi dengan Guru ngaji kedubes Kanada yang hanya memiliki waktu singkat langsung meninggalkan Dompu dan melanjutkan ke Jakarta, namun Kedubes Kanada menyimpulkan sebelum beranjak bahwa kekuatan keislaman dan keagamaan serta kehidupan sosial Dompu dan Bima tergantung pendidikan luar seperti pelajaran yang tertuang lewat Gurungaji dan Penasehat lain.

Azis red

Tidak ada komentar :

Posting Komentar