Cerita dibalik fakta banjir Jakarta, saya jadi teringat akan
tetangga saya yang kini melibatkan namanya dalam cerita ini, jadi mohon maaf
apabila sedikit memnyinggung perasaan para pembaca, namun saya mencobah untuk
melatih diri saya pribadi dan bukan mengajarkan anda tentang kejujuran.
Jakarta, sekrang sudah sebagia besar daerah yang sejak
dahulu merupakan ibu kota Indonesia, kini sedang dilanda musibah yang berat dan
berkepanjangan, musibah ini tidak lain adalah banjir yang menjadi problem
musiman Jakarta sendiri.
Dari fakta sejarah abadi Jakarta, sejak jaman jajahan jauh
sebelum merdeka, Jakarta sudah lekat dengan banjir tersebut, namun belum ada
satupun pemimpin yang mampu menjawabnya. Dengan era tahun dua ribuan sekarang
ini, timbulah pemikiran yang meningkatkan kepercayaan diri ompu Seno untuk
angkat bicara memberikan masukan untuk pencegahan banjir.
Tepat diatas barugak
saat ngerumpi bareng bersama sahabat - sahabatnya, ompu seno spontan
melantangkan suara dan berkata, “andai saja saya mau dipercayai oleh para
pejabat ibukota dan Negara, saya tahu bagaimana menaggulangi banjir ibu kota
dengan Istan” seolah ia lebih paham dengan konsep banjir yang selalu
diberitakan oleh ratusan bahkan ribuan media.
Tentunya ucapan ompu Seno mendapatkan respon positif dari
sahabat-sahabatnya terutama Hima Jembo yang menjadi teman segubuk dengan nya, “memangnya
kamu tahu bagaimana mencegahnya dan mengatasi banjir Sen?” tanya Hami jembo
penuh penasaran!
Ompu Seno pun menjawab dengan penuh keseriusan yang melewati
batas keraguan “ Lah… yang pasti saya sudah tahu, jangan atasi sungai, sampah,
masyarakat, dan lainnya yang nantinya akan banyak membuang anggaran, tapi kita
harus hadapi banjirnya karena itulah penyebabnya”
Singkat cerita Ompu senopun dikirim ke Jakarta untuk
mengatasi banjir oleh pejabat daerah setempat karena mereka yakin dengan ucapan ompu Seno yang
disampaikan oleh ori yang sebelumnya mendengarkan pembicaraan Ompuseno beserta
temannya di barugak.
Sesampainya dilokasi pusat banjir, ompu Seno berdiri dengan sejuta ide yang
hampa dan berbisik tepat di banjirnya, “ Hey banjir! ngapain kamu kejakarta, bukannya
dibandung dan di puncak beserta bogor lebih bagus, tentran dan nyaman! Taugak kalau
kamu kejakarta nanti kamu akan dimakan oleh para pelaku KKN, kamu juga akan
diancam penjara karena sudah berani membawa harta mereka! Taugak Jir, jangankan
membawa harta banyak sandal sebelah kamu akan di hokum 2 tahun penjara. Lagian kamu
miskin, coba kamu jadi pejabat kan enak ambil berapapun kamu hanya bisa
membanjiri doang”
Namun taklama, ternyata bisikan ompu Seno pun membuat perubahan
terhadap banjir, karena ompu Seno diseret Banjir dan menuju pust perkotaan, dan
iapun mendapati sebuah tulisan dari pihak KPK, namun ia tidak tahu yang
tercamtum “BANTULAH KAMI MEMBERANTAS KKN” ompu senopun tersenyum diatas rakit dan
berkata “ tau aja lu Jir”