Minggu, 16 Februari 2014

LAYANGAN MENGANCAM KESELAMATAN


Ilustrasi, Bocah Main Layangan
KM. Sanggicu : Layang-layangan merupakan salah satu permainan yang cukup digemari oleh semua kalangan, baik untuk tingkat anak-anak maupun tingkat dewasa, permainan yang terbuat dari bahan dasar bambu yang diraut lalu ditempeli dengan berbagai macam kertas setelah diikat dan diteliti keseimbangannya.

Permainan yang lumayan dikenal hampir disemua pelosok yang ada di Indonesi maupun manca Negara yang hanya diulur dengan menggunakan benang tersebut pernah masuk diberbagai ajang recor dunia tersebut, ternyata bisa mengancam keselamatan baik pemainnya maupun orang lain.


Tudingan yang menyatakan mengancam keselamatan tersebut mungkin banyak yang menganggap sepele, namun kenyataan yang terjadi benar-benar terbukti, seperti yang dilakukan oleh beberapa anak-anak di kawasan jalanan yang berada diarea perkotaan Dompu terpantau minggu, (17/02) siang tadi.

Alasannya bahwa dengan musim permainan layangan ini, banyak anak-anak yang bermainan layangan dipinggiran jalan raya, yang mengakibatkan pengguna jalan raya baik yang menggunakan mobil maupun yang menggunakan motor lebioh berhati-hati.
Sebab seperti yang dipaparkan oleh salah seorang pengguna jalan yakni Abdilah (27)  warga pengguna jalan raya yang menggunakan mobil angkutan umum yang tinggal didesa bara sangat menghawatirkan keselamatan anak-anak yang bermainan layanan dipinggiran jalan, “dengan melihat kondisi yang terjadi lapangan kami selau pengendara mobil sangat ngeri ketika melihat anak-anak yang asik bermain layangan dipinggiran jalan, sering terjadi anak-anak lupa ketika asiknya main, mereka kadang berlomba untuk mengejar layangan, menyebrang secara tiba-tiba dan main ditengah jalan” jelas Abdi sapaan sopir angkutan umum tersebut.

Namun pernyataan pengendara sepeda motor lumayan sangat mengejutkan saat dimintai keterangan kepada salah seorang ojek yaitu Diki (31), tukang ojek asal desa Wera Dompu, menurut Diki bahwa yang ditakutkannya saat musim layangan seperti ini benang yang digunakan ketika bermain layangan tersangkut dileher maupun anggota badan lain ketika berkendara, sebab benang lumayan cukup tajam untuk menyayat kulit ketika tertabrak.

Memang benar, seperti apa yang menjadi kerisauan antara kedua pengendara seperi Diki dan Abdilah, walaupun dimusim layangan ini belum ada yang menjadi korban antara pengendara motor dan pemain layangan, akan tetapi kewaspadaan justru sangat terpenting untuk sekarang ini untuk pengendara, selama ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh pihak yang menyangkut hal diatas, akan tetapi sangat dibutuhkan perhatian khusus dari orang tua selaku orang pertama yang mengetahui dan dekat dengan anak-anaknya, dan peran guru dibangku pendidikan untuk selalu mengingatkan anak-anak untuk tidak bermain disembarang tempat. Azis red

Tidak ada komentar :

Posting Komentar