Kegiatan sunat dan khitan wajib hukumnya bagi umat muslim karena ini sudah dilakukanm oleh orang-orang sebelum kita termasuk para anbia atau nabi.
sepertri yang dilakukan oleh bapak M.Agung Arifsyah H. Umar yang tempat tinggal nya di desa Dorebara pra penyunatan biasanya digelar acara yang dalam bahasa bimanya compo sampari atau celup keris, karena acara ini adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh para pendalu dan para leluhur, dengan adanya acara compo sampari biasa ditandai cengan hajatan serta asrafal anam yang dilanytunkan oeh kaum bapak yang didalamnya disediakan beberapa sesajen agar kegiatan penyunatan selamat dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
acara adat ini dilakukan saat malam hari seperti yang dilakukan oleh bapak agung kemarin malam selasa (10/07) namun saat acara compo sampari di iringi dengan asrafal anam dan penyuapan para pengantin yang akan disunat dengan nasi putih yang dibarengi ayam yang dibakar serta bumbu sambal jeruk, katanya ini adalah makanan kesukaan para leluhur dulu saat acara compo samparinya. dan dihadapannya tersedia beras kuning yang dimasukan kewadah yaitu gelas dengan sebatang lilin putih yang fungsinya untuk ditaburi saat penyunatan berlangsung dan lain sebagainya.
didalam rangkaian kegiatan compo sampari bisanya banyak masyarakt yang hadir, karena biasa nya diakhir akhir acara diaakan kegiatabn hiburan dan makaan bareng, dan hiburabnnya berupa hadra lokal Bima Dompu, yakni kaum lelaki menari dengan goyangan khas yang diiringi oleh rebana.
Banyak warga masyarakat yang ikut gembira dengan diadakannya acara penyunatan yang dilakukan oleh bapak agung, karena penyunatan yang dilakukan denan acara adat seperti inisudah jarang dilakukan karena dipengaruhi oleh kegiatan sunat masal pertahunnya, dan banyak sanak saudara serta tetangga beliau yang ikut menyunatkan anak-anak mereka, dan lebih-lebih bapak agung sendiri yang ikut gembira karena sukses menyiapkan acara dan membantu orang dan tetangganya untuk menyunatkan anak mereka. *'Azis*
saat prosesi compo sampari |
acara adat ini dilakukan saat malam hari seperti yang dilakukan oleh bapak agung kemarin malam selasa (10/07) namun saat acara compo sampari di iringi dengan asrafal anam dan penyuapan para pengantin yang akan disunat dengan nasi putih yang dibarengi ayam yang dibakar serta bumbu sambal jeruk, katanya ini adalah makanan kesukaan para leluhur dulu saat acara compo samparinya. dan dihadapannya tersedia beras kuning yang dimasukan kewadah yaitu gelas dengan sebatang lilin putih yang fungsinya untuk ditaburi saat penyunatan berlangsung dan lain sebagainya.
didalam rangkaian kegiatan compo sampari bisanya banyak masyarakt yang hadir, karena biasa nya diakhir akhir acara diaakan kegiatabn hiburan dan makaan bareng, dan hiburabnnya berupa hadra lokal Bima Dompu, yakni kaum lelaki menari dengan goyangan khas yang diiringi oleh rebana.
Banyak warga masyarakat yang ikut gembira dengan diadakannya acara penyunatan yang dilakukan oleh bapak agung, karena penyunatan yang dilakukan denan acara adat seperti inisudah jarang dilakukan karena dipengaruhi oleh kegiatan sunat masal pertahunnya, dan banyak sanak saudara serta tetangga beliau yang ikut menyunatkan anak-anak mereka, dan lebih-lebih bapak agung sendiri yang ikut gembira karena sukses menyiapkan acara dan membantu orang dan tetangganya untuk menyunatkan anak mereka. *'Azis*
Tidak ada komentar :
Posting Komentar