gb. saat tabur kedelai |
Pemuda
banyak dikenal sebagai sosok yang tangguh, berjiwa panas serta berani melakukan
dan mengambil tindakan tanpa memikirkan resiko yang akan menimpanya, selalu
berkelakukan bebas dan mudah terpengaruh dengan sesuatu yang baik ataupun buruk
dan cepat menarik kesimpulan.
Lain halnya dengan salah seorang pemuda yang kini hidupnya
tergolong sederhana, yang alam pikitannya hanyalah meringankan beban orang tua,
ia merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara mulai kecil ia mengenal dunia
pertanian, Muhammad Al-Amin biasa disapa Amin oleh teman-temannya semenjak
ayahnya meninggal kini yang menjadi tulag punggung adalah ibunya, namun karena
usia yang sudah tua semua pekerjaan sudah tidak mampu dilakukannya dan akhirnya
amin mencoba untuk menerapkan semua ilmu pertanian yang tela diajarkan oleh
almarhum ayahnya.
Amin salah seorang pemuda yang dipandang oleh tetangga serta
orang-orang pemuda yang rajin dan telaten walau kini ia menginjak usia 20 tahun,
semua ilmu pertanian telah dikuasai dan kini ia mampu meneruskan warisan yang
di turunkan oleh orang tuanya, seperti menggarap sawah menanam serta
memperhatikan dan merawat tanaman hingga panen.
Dan sekarang ia melakukan penaburan bibit kacang, ia
manggaji orang serta teman-temannya dengan menggunakan uang tabungan, demi
kelancaran proses pertanian. Namun semua yang dilakukannya ia merasa terbiasa
karena jika tidak melanjutkan dengan penaburan bibit setelah panen meski harga
bibit tinggi maka keluarga mereka akan mengalami penipisan ekonomi, dan demi kelancaran transportasi adiknya yang masih duduk di bangku SMA, dan kini ia merencanakan untuk bagaimana bisa lebih mensukseskan kehidupannya dengan keluarga.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar