Rabu, 20 November 2013

Kambing Menjadi Sasaran Sekelompok Anjing Liar

Gb. Kambing yang terserang
KM. Sanggicu: Kambing, mendengar nama tersbut yang terbayang adalah hewan berkaki 4 bertanduk yang jarang ditemui penyakit yang mematikan. yang membuat para pemilik  rajin untuk terus beternak hewan yang bernau tajam tersebut.

Namun  kabar lain yang justru membuat pemilik ternak yang berada di desa Dorebara Mbawi resah, yang dikarenakan ada sekelompok anjing liar yang memburu kambing-kambing yang sedang mencari makan dipersawahan Dorebara- Mbawi.


Kabar yang didengar sudah hampir sepekan terakhir mencatat pengurangan ternak kambing warga desa dorebara tepatnya dusun wera dan Dorebara Selatan (Ntori) Dorebara turun drastic, karena tercatat dalam sehari jumlah kambing warga yang dilepas dipersawahan berkurang mulai dua (2) hingga 5 (Lima) ekor. Seperti kejadian Rabu (20/11) yang menimpa Ismail (49) salah seorang peternak yang memiliki kambing yang diserang oleh anjing liar.

Anjing liar awalnya hanya berburu tikus dan biawak serta musang yang berkeliaran dipematang persawahan, namun nyatanya belum ada pengelolaan sawah secara maksimal yang membuat para pemilik ternak melepas ternak mereka disawah. Ini justru membuat kumpulan anjing liar memburu ternak kambing yang bobotnya lebih besar disbanding dengan tikus dan buruan lainnya yang biasa diburu.
Seperti beberapa patah kata kekecewaan yang dilontarkan oleh Ismail “ Sudah berturut-turut ada kabar tentang kambing hilang dan mati mengerikan terserang anjing liar” ujar bapak yang disapa D’Moi ini namun dengan kabar bagaikan angin lewat tidak terlalu ditanggapi dan didiamin.


Dengan kejadian yang menimpa warga pemilik kambing yang dilepas secara liar disawah yang keterusan diserang oleh anjing liar tersebut, kini sebagian pemilik kambing memilih menggiring pulang kambing dan mengandanginya dirumah. (Az)

1 komentar :

  1. Ini masalah klasik yg sdh lama trjadi, dan masalah ini mlibatkan banyak pihak untuk itu perlu duduk bersama semua pihak terutama pemilik ternak dan pemilik lahan pertanian (kecuali "anjing liar"nya) untuk sama2 mencarikan solusi terbaiknya.

    BalasHapus