Minggu, 14 Oktober 2012

Tak Ada Biji, Ampaspun JAdi


Km.Sanggicu, Tak ada biji, ampaspun jadi, begitulah istilah yang telah dilontarkan oleh M.Sidik selaku pemuda yang kesehariannya beraktivitas sebagai petani sekaligus buruh pikul. Ia mengungkapkan dengan menurunnya hasil pertanian ditahun sekarang ini petani tidak harus merasa pasrah serta berkecil hati karena dengan memanen kacang kedelai tidak hanya bijinya yang laku dijual, melainkan ampasnyapun akan laku dipasaran" ujarnya Minggu (14/10) kemarin.

Tepatnya disawah pak Nurdin kelurahan Kandai 1 Dompu, Sidik yang saat itu sedang berebut ampas kedelai dengan teman-teman yang lainnya untuk diperjualkan kepada petani ternak Sapi yang membutuhkan pakan uintuk ternak mereka,  ampas kedelai dijual oleh Sidik dan teman-teman yang lainnya seharga Rp.15.000/ karungnya jika peternak tersebut berasal dari wilayah Dompu yang dekat dengan lokasi, lain hal;nya dengan peternak yang berada jauh dari lokasi dan pembeli yang berada diluar kab.Dompu seperti Bima dan Sumbawa mereka menjualnya dengan seharga Rp.20 sampai Rp. 25 ribu itupun harga ampas halusnya dari kulit kedelai serta daun keringnya, belum lagi ampas kasar yang dari tangkai nya yang dijual seharga Rp.150.ribu / Truknya.

Makanya dengan penurunan hasil panen ditahun sekarang ini para petani tidah harus berkecil hati, yang karena memang dengan sedikit harga yang dihasilkan dari biji kedelainya tapi ampasnya pun bisa menghasilkan uang yang bisa sedikit menyamakan harga yang sedikit berkurang. Azis red. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar