Minggu, 07 Oktober 2012

Timbu ‘Dahi kuliner Khas Dompu

gb. Tibu 'Dahi kuliner khas Dompu Siap Saji
Minggu 07/10/2012, Timbu ‘Dahi merupakan dua kata yang menggunakan kata Dompu, Bima yang berarti Nasi bambu (Timbu) dan tape ketan (‘Dahi) yang merupakan makanan Khas yang ada dikota Dompu Sendiri.
Timbu ‘dahi yang merupakan makanan Khas Dompu Bima yang sama-sama berbahan dasarkan beras ketan hitam dan putih yang diolah dengan proses yang berbeda namun bisa disatukan yang menghasilkan citarasa yang cukup menumbuhkan selera makan ini CUKUP cukup menarik dan memberikan warna tersendiri untuk pendatang baik dari luar daerah Dompu sendiri maupun Luar. Karena timbu dahi ini memiliki rasa yang Khas dan sungguh berbeda dengan makanan yang lainnya, karena pada proses pembuatannya yang juga cukup unik, seperti  apa yang dijelaskan oleh Ibu Sarafiah Mustamin selaku penjual Timbu ‘Dahi yang merupakan warisan turun temurun kleluarganya, Timbu ( nasi Bambu) diproses dengan cara Beras ketan puti yang dimasukan kedalam bambu yang sudah dicampur dengan air santan dan dibakar dengan menggunakan arang, sedangkan ‘Dahi (tape ketan) yang merupakan beras ketan merah yang diproses dengan menggunakan ragi dan disimpan beberapa hari dan mengalami proses fermentasi sehingga mengahsilkan aroma serta rasa yang cukup menggugah selera makan.
Ibu Sarafiah yang merupakan pembuat timbu sejak tahun 1996 yang merupakan warisan dari ibunya nenek Ijah, ia adalah wanita asli Dompu yang berasalkan Desa Dorebara Dompu, kesehariannya adalah menjual Timbu dan Dahi, walau harganya yang sedikit agak murah tapi tidak terlalu murahan, hasilnya ia gunakan dengan membiayai anaknya untuk bersekolah, dengan hasil jualannya lima anaknya telah berhasil menyelesaikan sekolah hingga bangku SMA dan tinggal anaknya yang keenam yang sekarang masih duduk dibangku kelas 2 SMA.
Sudah tidak heran lagi jika peminat Timbu ‘Dahi bukan hanya orang Dompu Bima, ataupun orang luar daerah, melainkan adajuga wisatawan asing yang menjadi langganan Timbu ‘Dahinya ibu sarafiah ini,. Seperti yang diujarkan oleh KK Fau itulah sapaannya “waura ntoi ndaiku amba ‘dahi labo timbu, swatipu sakola anawauku sampe sa nggorikaina sakola SMA, ntene mpa warana dou dimawelina sabunera ambare nggeepa mpoina, kone ake dou turis ngawa rau weli pangaha ma kampo ndake, akempa fuu moriku.(sudah lama diri pribadi saya berjualan ‘Dahi dan Timbu, sebelum anak saya sekolah sampai mereka tamat SMA, tetap juga banyak yang gemar membelinya berapapun yang saya jual tetap habis. Sekarang aja orang turis mau mau membeli jajan yang kampungan ini” ujar kk Fau penuh semangat sambil menjual dagangannya di pos Ronda Dorebara Selatan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar