Tumpukan Pasir Galian |
Warga Doro Ngao maupun Dorompana kelurahan Kandai Satu, Tente Dorebara, Potu II, Potu I bahkan Warga Simpasai Woja. banyak tumpukan pasir hasil galian yang diseret banjir kemarin yang kini menyibukan warga untuk berlomba menggalinya, walaupun sebagian besar warga lainnya aktif untuk mencuci barang serta pakaian mereka yang dipenuhi oleh Lumpur dan sebagiannya lagi aktif membersihkan jalan Raya serta pekatrangan Rumahnya.
Seperti yang dilakukan Oleh Bapak Guntur (71) warga desa Lapadi Pajo yang kesehariannya beraktifitas sebagai engumpul pasir dengan menggunakan gerobak Benhur (Delman/Cidomo) merasa sangat diberkahkan dengan apa yang dia dapatkan seusai banjir kemarin.
"Tidak sedikit pasir yang saya dapatkan disamping jaraknyaa yang tidak terlalu jauh hanya digali pada Drainase depan rumah, pairnya bagus pula." Ujarnya nyantai.
Masih banyak lagi warga lainnya yang mengumpulkan pasir untuk diperlukannya sendiri dan tidak hanya untuk dijual, adapula yang aktif membersihkan jalan raya, tepatnya di Lingkungan Mada Kimbi kelurhan kandai I yang bertempatkan di Jl. Lintas Mbawi bapak Ahyar (69) selaku kepala Keluarga mengumpulkan anak-anak untuk menggali tanah yang menghambat jalan raya, dengan bermodalkan sekop untuk menggali serta baskom untuk meminjtai sumbangan pengguna jalan yang hendak lewat.
"Saya melakukannya cukup untuk memenuhi uang belanja saya dan keluarga, sudah dua hari kami melakukannya sejak kemarin sampai sekarang selasa (26/12), keuntungan yang saya dapatkan tidak seberapa namuan demi eselamatan perjalanan, saya pungut serelanya dan sejak kemarin sekitar Rp. 150. Ribu" jelasnya.
"Tidak ada penyesalan serta kekecewaan yang dirasakan oleh warga pengguna jalan yang dipunguti oleh bapak Ahyar, melainkan mereka turut berpartisi pasi untuk memberikan bantuan, karena hanya bapak itu yang bersedia membersihkan jalan raya, karena yang dilakukannya demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, kalau kita menunggu bantuan serta partisipasi Pemerintah Daerah maka akan memakan waktu lama dan jarang terselesaikan" Ujar Pak Kasno (56) Warga Asli Depok Jawa Barat. Am &Fr
Tidak ada komentar :
Posting Komentar