Gb. Awahab & Bp Muhtar saat Sabit kedelai |
Seperti yang dilakukan oleh keluarga Bapak Muhtar M Ali (56)
serta keluarga Bapak A Wahab(45). Senin (07/10) Untuk mengawali panen kedelai
yang mereka rawat selama ini hanya bisa bersukur setelah melewati berbagai
macam proses perkembangan tanaman yang mereka miliki, seperti penanggulangan
hama penyakit, penyiangan serta pengairan dan pemupukan yang dikategorikan perawatan ekstra untuk
hasil yang lebih baik.
Setelah terlewat dari kegagalan panen dimusim yang kemarin
pada tanaman padi, maka mereka merasa cukup puas dengan hasil yang dicapai
setelah melihat hasil yang diraih dengan panen kedelai yang mereka petik.
Karena sebelumnya hampir semua petani merasa dirugikan dengan kegagalan panen
padi yang disebabkan kekurangan air, maka dengan panen kedelai yang sekarang ini cukup menutupi kerugian yang
mereka alami sebelumnya. Karena sebelumnya kedelai yang dapatkan hanya 500 Kg
lebih, namun utuk sekarang ini mereka merasa cukup dengan hasil panen yang
sedikit meningkat menjadii lebih dar 800 Kg.
Bapak Muhtar dan A
Wahab merasa bangga dan terlihat kegembiraannya yang terukir jelas diwajah
kedua petani ini saat sejenak beristirahat usai panen yang mereka lakukan
mereka berani mengutarakan kesenangan mereka. “kami justru merasa bangga senang
dengan hasil panen kedelai yang kami raih sekarang ini, karena sebelumnya kami
gagal memetik hasil padi namun hasil kedelai sekarang ini menutupi kerugian
yang kami dapatkan sebelumnya” ujar mereka
Yang membuat para petani lebih bersemangat lagi yaitu untuk kali ini harga kedelai cukup meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, karena tahun kemarin harga kedelai hanya Rp. 5.500 / Kg nya sedangkan sekarang ini terbukti meningkat sampai Rp. 7.500 /Kg nya. Mereka kurang begitu mengerti permainan harga pasar yang dimainkan oleh instansi terkait serta para pedagang, namun dengan harga sekian mereka merasa bersukur. Seperti yang dijelaskan oleh bapak A Wahab, “justru yang membuat kami riang juga adalah harga kedelai yang dipatok oleh para pedang sekarang ini lumayan meningkat dibandingkan yang kemarin, karena sebelumnya hanya Rp.5.500 / Kg, namun sekarang mereka mengambil dengan harga Rp 7.500, entah ini peraturan dari pemerintah ataukah pedaganggya sendiri tapi kami cukup saja dengan apa yang kami dapatkan sekarang ini” jelasnya.
Inilah yang membuat kedua petani yang sebelumnya mengalami kegagalan untuk memanen hasil padinya dan sekarang terobati dengan hasil panen yang lebih dari biasanya. Azis Red
Tidak ada komentar :
Posting Komentar