foto puri fare |
KM.Sanggicu. Kini walaupun massa panen yang ada di sebagian besar kecamatan Dompu belum begitu usai semuanya, namun kini para petani tengah menggelar pekerjaan baru yakni puri fare yang biasa dikenal dengan tabor benih padi di tanah yang sudah dibajak.
Kegiatan purifare atau tabur padi ini dikenal oleh orang-orang dompu sejak dulu kala namun karena sejak masuknya era serba moderen maka puri fare hampir tidak dikenal lagi, namun karena berhubung biasanya pada soklonco yang ada ditengah-tengah desa Mbawi, kel. kandai Satu dan desa Dorebara biasanya setelah panen mereka akan melakukan penanaman kacang kedelai maka karna dengan adanya hujan dan pasokan persediaan air yang cukup maka diadakanlah acara puri fare secara serentak.
Skian banyak petani merasa ragu dengan keberhasilan yang akan dicapai dengan kegiatan puri fare tersebut namun Karena dengan adanya dorongan dari panggawa selaku pengontrol dan pembagi irigasi maka petani pun melakukannya .
Banyak petani yang merasa gembira dengan diadakannya puri fare(tabur padi) ini karena biasanya mereka akan memanen hasil padi mereka hanya atu kali namun dengan kegiatan ini maka petani akan memanen hasil padi mereka dua kali dalam ahun ini dan kacang kedelainya satu kali sajah.ujar telo salah seorang petani so klonco.
Dengan demikian juga petani bisa merasakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh nenek moyang mereka yang terdahulu karena biasanya kegiatan yang sering dilakukan sebanyak empat(4) tahapan mulai dari pari dei (tabur bibit pada bedengan), mbon’to (cabut bibit), lai dei (pembagian serta pemindahan bibit) dan terakhir mura (tanam kembali), namun sekarang hanya sekali tahapan hanya puri (tabur benih padi) sampai pada proses panen nanti. “*istilah asing dalam bahasa Dompu Bima*”
Tidak ada komentar :
Posting Komentar